Denpasar. Pemanasan global bukan ancaman, melainkan fakta yang berangsur-angsur sedang terjadi. Pemanasan global memicu gelombang panas tidak hanya di darat, tapi juga di laut.

Tindakan manusia, seperti pembangunan pesisir dan pembakaran bahan bakar fosil yang berlebihan membuat gelombang panas laut. Gelombang panas laut merupakan peristiwa meningkatnya suhu air laut menjadi sangat panas.

Gelombang panas ini juga terjadi di darat yang artinya kondisi udara panas yang melebihi suhu maksimum rata-rata. Hal ini disebabkan udara panas terperangkap di suatu wilayah akibat anomali dinamika atmosfer. Sehingga, aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas, seperti tekanan tinggi yang berlangsung cukup lama.

Gelombang panas laut terjadi karena aktivitas manusia yang membuat suhu air laut menjadi tinggi. Sedangkan gelombang panas darat terjadi karena kondisi suhu panas harian dan juga kondisi cuaca pada suatu wilayah terlebih lagi posisi semu matahari.

Akibat dari gelombang panas laut, yaitu berpotensi pada ekosistem yang berada di dalam laut, mempercepat pencairan di es kutub, dan mengurangi kadar oksigen.

Gelombang panas laut berdampak pada daratan karena saat permukaan laut menjadi panas terjadi lah cuaca ekstrem, seperti curah hujan tinggi, dan badai.

Sedangkan gelombang panas darat mengakibatkan kelembaban meningkat yang berdampak pada kondisi kebugaran pada manusia, suhu udara yang meningkat secara signifikan dan lebih lama mengakibatkan musim kemarau lebih lama dari biasanya.