Jakarta. Belasan aktivis iklim ditangkap setelah melakukan protes di kantor pusat Citigroup, yang membuka kantor baru di New York pada Jumat (28/6). Mereka menggelas aksi protes "Musim Panas Panas".

Kelompok-kelompok iklim telah menargetkan bank-bank Wall Street dalam kampanye menentang pendanaan proyek bahan bakar fosil.
Menurut Departemen Kepolisian Kota New York, polisi menangkap 61 pengunjuk rasa pada hari Jumat, dengan tuntutan yang masih menunggu keputusan, sementara dua orang telah dipanggil. 

“Keluarga dan teman-teman kami bersedia ditangkap karena nyawa mereka dipertaruhkan di komunitas kami yang dikelilingi oleh polusi yang dibiayai oleh Citi,” kata Roishetta Ozane, salah satu penyelenggara protes.

Melakukan protes di depan kantor pusat perusahaan di Manhattan, para pengunjuk rasa meneriakkan: "Hei Citi, hentikan, planet ini lebih mementingkan keuntungan." Para aktivis memegang poster bertuliskan, "Citi Menghasilkan Uang Saat Dunia Terbakar."

Bank Dunia mengatakan, pihaknya menyambut baik keterlibatan para pemangku kepentingan dan bersikap transparan mengenai pekerjaannya terkait perubahan iklim.

“Kami mendukung transisi menuju perekonomian rendah karbon melalui komitmen net zero dan tujuan keuangan berkelanjutan senilai $1 triliun,” kata juru bicara bank dalam sebuah pernyataan.

“Pendekatan kami mencerminkan perlunya transisi sekaligus terus memenuhi kebutuhan energi global.”

Para aktivis memperkirakan lebih dari 1.000 orang akan berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut, menurut sebuah pernyataan menjelang protes.

Tidak jelas berapa banyak orang yang berkumpul di luar gedung Citi. Kelompok tersebut sebagian besar telah bubar pada Jumat sore. 

Karyawan Citi diperingatkan pada hari Kamis untuk mengantisipasi aktivitas "protes signifikan" pada hari Jumat, menurut sumber di bank yang membagikan pemberitahuan keamanan tersebut kepada Reuters.

Pada tanggal 10 Juni, beberapa demonstran ditahan di luar kantor pusat Citi, dan 23 orang kemudian dibebaskan dengan panggilan pengadilan pidana.