Green News
Aktivis Kecele Debat Cawapres Tak Singgung Sampah
Selasa, 23 Januari 2024
Ilustrasi. Aktivis lingkungan kecewa isu sampah dan polusi luput dari perdebatan para cawapres pada Minggu (21/1). (PEXELS/Tom Fisk).
Denpasar. Aktivis lingkungan kecewa isu sampah dan polusi luput dari perdebatan para calon wakil presiden (cawapres) yang berlangsung pada Minggu (21/1).
Padahal, Aktivis Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira mengingatkan sampah dan polusi sudah menjadi masalah darurat di Indonesia.
Oleh karenanya, ia menilai, masyarakat berhak mengetahui kebijakan masing-masing cawapres soal penanganan sampah.
“Isu sampah hanya dijadikan serangan personal dan disebut sambil lalu. Tanpa membahas kebijakannya,” ujarnya, dilansir Antara, Senin (22/1).
Selain itu, Tiza juga berharap calon pemimpin negara lebih serius dalam membuat kebijakan larangan lima jenis plastik sekali pakai yang sudah diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Kelima plastik yang dimaksud adalah kantong plastik, saset, sedotan, styrofoam, dan alat makan plastik. Diharapkan penggunaan jenis plastik tersebut bisa diganti dengan sistem reuse (daur ulang).
Sementara itu, Aktivis Walhi Muhammad Aminullah menilai Indonesia masih terjebak dalam paradigma pengelolaan sampah kumpul-angkut-buang yang mengakibatkan beberapa tempat pemrosesan akhir atau TPA mengalami kelebihan muatan.
Kondisi ini diperparah dengan sistem pengelolaan sampah berbasis open dumping yang masih digunakan hampir di seluruh TPA yang berlokasi di Pulau Jawa. Skema open dumping, yaitu menumpuk sampah menggunung tanpa diproses.
Wartawan : Gungsri Adisri
Komentar