logo loading

Green News

Separuh dari Kota-kota di China Tenggelam Karena Perubahan Iklim

Ilmuwan menyebut penurunan permukaan tanah menjadi penyebab 82 kota di China tenggelam.

 Senin, 22 April 2024

Ilustrasi. Para ilmuwan menemukan 82 kota di China tenggelam karena penurunan permukaan tanah diakibatkan perubahan iklim. (PEXELS/Magda Ehlers).


Denpasar. Para ilmuwan menemukan 82 kota di China tenggelam karena penurunan permukaan tanah yang kerap diabaikan sebagai bahaya perkotaan. Padahal, hal itu terjadi dikarenakan perubahan iklim.

Penelitian baru mengungkap bahwa setelah memeriksa data satelit yang memetakan pergerakan tanah di seluruh China, dengan akurasi dan konsistensi yang diklaim tidak pernah terjadi sebelumnya, 45% kota di China tenggelam.

Analisis menunjukkan penurunan permukaan tanah di 82 kota tersebut dihuni oleh 700 juta penduduk. Di antaranya 45% wilayah perkotaan mengalami penurunan permukaan tanah sedang dan 16% di antaranya mengalami penurunan permukaan tanah signifikan, yaitu lebih dari 10 mm per tahun.

Fenomena tersebut mempunyai implikasi yang luas, mempengaruhi lebih dari 340 juta penduduk, dengan titik-titik penting di kota-kota padat penduduk seperti di Beijing dan Tianjin.

Di sisi lain, permukaan air laut meningkat. Hal ini menimbulkan risiko yang sangat besar. Seperti yang pernah terjadi pada banjir akibat Badai Katrina yang membawa kehancuran dan korban jiwa di New Orleans pada 2005 silam.

Hal serupa terjadi di Shanghai yang mengalami penurunan permukaan tanah hingga tiga meter selama satu abad terakhir. Ditambah dengan kenaikan permukaan laut, wilayah perkotaan di China yang berada di bawah permukaan laut akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2120 dan berdampak pada 55 juta-128 juta penduduk.

"Amblesan tanah membahayakan integritas struktural bangunan dan infrastruktur penting, serta memperburuk dampak perubahan iklim dalam bentuk banjir, khususnya di kota-kota pesisir yang mengakibatkan kenaikan permukaan laut," imbuh Robert Nicholls, Ilmuwan Iklim di Universitas East Anglia, dilansir earth.com, Minggu (21/4).

Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa butuh perencanaan kota yang kuat dan strategi ketahanan infrastruktur yang mendesak untuk mitigasi risiko-risiko itu. Salah satunya, pengembangan strategi perencanaan kota dan pembuatan kebijakan untuk mengatasi penyebab mendasar.

Adapun, penyebab mendasar di antaranya aktivitas manusia yang mengambil air tanah secara besar-besaran, pembangunan perkotaan, ekstraksi mineral, minyak, dan gas, dan kondisi geologi alami yang mengakibatkan daerah-daerah tertentu cenderung tenggelam.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar