Green Lifestyle
Gen yang Sama Penyebab Kemandulan di Manusia Bikin 'Kejantanan' Gorila Ciut
Gen tersebut bermutasi dan berdampak negatif pada sistem reproduksi.
Sabtu, 18 Mei 2024
Gen yang sama penyebab kemandulan pada laki-laki ditemukan bermutasi dan berdampak negatif pada alat vital gorila jantan. (Pixabay).
Denpasar. Temuan mengungkap gen yang sama penyebab kemandulan pada manusia ditemukan pada gorila. Tapi, dampaknya berbeda, yakni membuat alat vital kecil pada gorila jantan.
Para ilmuwan dari Universitas Buffalo yang mempelajari biologi reproduksi gorila tersebut menemukan misteri infertilitas manusia, yang mempengaruhi produksi dan fungsi sperma. Temuan itu mengungkap 109 gen, yang ketika bermutasi, berdampak negatif pada sistem reproduksi gorila.
Genetik yang sama itu berpotensi membuka jalan baru untuk penelitian dan pengobatan. "Hubungan tak terduga ini menunjukkan bahwa gorila bisa menjadi pahlawan yang tidak terduga dalam perjuangan kita melawan ketidaksuburan laki-laki," imbuh Vincent Lynch, Penulis Utama Studi, dilansir earth.com, Kamis (16/5).
Baca juga:
NASA Mau Bangun Kereta di Bulan, Emang Bisa?
Adapun, kekurangan reproduksi gorila jantan disebabkan oleh sistem perkawinan poligini. Sederhananya, ukuran dan kekuatan yang dominan memberikan akses ekslusif terhadap betina dalam kelompoknya.
"Ada dua cara bersaing untuk mendapatkan pasangan, menggunakan tubuh atau sperma mereka. Kebanyakan mamalia mengkombinasikan keduanya. Namun, gorila menggunakan tubuhnya. Kurangnya persaingan sperma mengakibatkan pertukaran revolusioner dan gorila mengorbankan kualitas sperma demi dominasi fisik," jelasnya.
Pada manusia, infertilitas atau kemandulan memengaruhi sebagian pasangan dan penyebab genetiknya seringkali tidak jelas. Genom gorila mengungkap masalah ini.
"Jadi, daripada melihat semua gen laki-laki untuk mengetahui mutasi langka tersebut, kita bisa hanya melihat gen-gen yang dimiliki oleh gorila, yang mengakibatkan kelainan biologi sperma," ungkap Jacob Bowman, Peneliti Postdoctoral sekaligus Penulis Pertama Temuan tersebut.
Dengan demikian, peneliti dapat menentukan gen-gen yang memainkan peran penting dalam kesuburan manusia. Pendekatan ini menawarkan pengetahuan berharga.
Penelitian ini sendiri masih tahap awal, namun diyakini membuka jalan baru untuk studi selanjutnya. Beberapa tahun lalu, urutan genom dan daya komputasi tidak cukup untuk melakukan penelitian tersebut.
Namun, ketika ilmu pengetahuan mengumpulkan lebih banyak data genetik, Lynch optimistis, peneliti dapat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai infertilitas manusia.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar