Green Lifestyle
Duh, Streaming Musik Ternyata Hasilkan 4 Persen Jejak Karbon Global
Streaming musik selama lima jam sehari setara dengan karbon satu CD plastik dan 17 jam setara dengan karbon satu piringan hitam.
Kamis, 07 Maret 2024
Streaming musik selama lima jam sehari setara dengan karbon satu CD plastik dan 17 jam setara dengan karbon satu piringan hitam. (PEXELS/Ludovic Delot).
Denpasar. Studi terbaru mengungkap streaming musik ternyata menghasilkan 3-4 persen jejak karbon global. Ini berarti, musik memberikan dampak lingkungan yang tidak main-main bagi lingkungan.
Penemuan mengejutkan ini muncul di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat tentang perubahan iklim, sekaligus mendesak industri musik untuk melakukan praktik berkelanjutan.
Menurut Energy Tracker Asia, rata-rata individu melakukan streaming musik sekitar lima jam setiap hari, termasuk konten non-musik, seperti film dan acara TV melalui layanan, seperti Netflix, Amazon Prime, dan lainnya.
“Hal ini mengakibatkan pelepasan hingga 1,57 juta ton emisi CO2 (karbon dioksida) atau 0,57 miliar ton secara tahunan,” tulis artikel dari Energy Tracker Asia, dilansir cbc.ca, Selasa (5/3).
Sharon George, Dosen di Universitas Keel di Departemen Keberlanjutan Lingkungan, mengatakan kepada New Statesman pada November 2021 bahwa lima jam streaming setara dengan karbon satu kasus CD plastik. Sedangkan, 17 jam streaming setara dengan satu piringan hitam.
Di satu sisi, piringan hitam dan CD tetap memiliki konsekuensi lingkungan yang lebih jelas. Sebab, kedua benda tersebut mengandung bahan-bahan beracun dan tidak dapat didaur ulang yang digunakan untuk membuatnya, seperti plastik dan minyak mentah.
Namun di sisi lain, streaming musik muncul dengan ancaman lingkungan yang tidak terlihat. Jejak karbon dari streaming mungkin lebih besar dari cara konsumsi musik tradisional karena sifat teknologi digital yang membutuhkan banyak energi.
Hal ini disebabkan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap jejak karbon layanan streaming musik, termasuk pemrosesan data, transmisi, dan konsumsi energi di pusat data. Platform streaming sangat bergantung pada pusat data yang notabene membutuhkan banyak energi untuk beroperasi dan pemeliharaan.
Wartawan : Ronatal Siahaan
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar