Green News
Dampak Perubahan Iklim Lebih Merugikan Kaum Perempuan!
Perempuan lebih berisiko kelaparan hingga kematian dibandingkan pria
Jumat, 06 September 2024
Ilustrasi.Dampak Perubahan Iklim Lebih Merugikan Kaum Perempuan (pexels/Denniz Futalan)
Jakarta. Penelitian terbaru menunjukkan hubungan mematikan antara cuaca ekstrem, kelaparan, dan ketidaksetaraan gender. Kaum perempuan bakal menderita lebih parah akibat perubahan iklim dan kelaparan dibandingkan pria.
Berbagai fenomena cuaca ekstrem yang dialami perempuan di Uganda, penyintas gempa di Nepal, atau penderita kekeringan di Honduras menunjukkan bahwa perempuan makan lebih sedikit, menanam makanan lebih sedikit, dan berpeluang meninggal lebih tinggi dibandingkan pria.
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan tidak terwakili dalam perencanaan bencana alam dan jarang ditanya tentang kebutuhan mereka saat bencana ketimbang laki-laki. "Tanpa terlibat dalam perencanaan bencana, perempuan tidak dapat mengakses informasi iklim, dukungan, dan finansial yang sama seperti laki-laki," tulis laporan terbaru World Economic Forum (WEF), Rabu (4/9).
Penelitian juga menunjukkan bahwa setiap peristiwa cuaca ekstrem berdampak pada keamanan pangan orang sampai lima tahun. Cuaca ekstrem adalah penyebab utama kelaparan di 18 negara, dimana 72 juta orang menghadapi perubahan iklim akut.
Suhu panas ekstrem dan banjir memperlebar kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan sebesar $53 miliar setiap tahun. Suhu panas ekstrem juga menyebabkan perempuan kehilangan pendapatan 8% lebih banyak daripada laki-laki.
Kemudian banjir menyebabkan perempuan kehilangan 3% lebih banyak produksi. Dan karena perempuan memiliki akses yang lebih sedikit terhadap informasi iklim dan teknologi digital, lebih sulit bagi perempuan untuk mengambil tindakan untuk bereaksi atau menjaga diri dari dampak krisis iklim.
Ketidaksetaraan gender yang persisten berarti bahwa ketidakamanan pangan mempengaruhi perempuan lebih dari laki-laki di wilayah kelaparan. Di Dry Corridor, Honduras, salah satu tempat yang paling rentan terhadap perubahan iklim di dunia, 61% perempuan mengalami krisis pangan, tetapi hanya 11% laki-laki yang mengalami hal serupa.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Akshara Abraham
Komentar