logo loading

Green News

PLN Berhasil Turunkan Tingkat Risiko ESG Jadi 30,3

 Rabu, 07 Februari 2024

Ilustrasi. PLN berhasil menurunkan risiko sustainability di sektor ketenagalistrikan berbasis ESG, yaitu menjadi 30,3 pada 2023. (PEXELS/Tom Fisk).


Jakarta. PT PLN (Persero) berhasil menurunkan risiko sustainability di sektor ketenagalistrikan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). Yaitu, sebanyak delapan poin dari 38,5 pada 2022 menjadi 30,3 pada tahun lalu.

Berdasarkan hasil penilaian Sustainalytics, risiko ESG PLN menjadi yang terendah pada sektor utilitas kelistrikan di kawasan ASEAN.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penurunan risiko ESG berkaitan erat dengan komitmen perusahaan menjalankan bisnis yang berkelanjutan.

Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah melakukan transisi energi yang berkeadilan dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 mendatang, termasuk untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s).

“Kami bersyukur komitmen kuat PLN untuk mengaktualisasikan ESG mendapat penilaian apik, dengan ESG risk rating turun delapan poin dari 2022 lalu. Ini akan menjadi pemicu semangat seluruh insan PLN terus lebih baik lagi,” ujarnya, dilansir dari keterangan resminya, Selasa (6/2).

Adapun, kontributor utama penurunan risiko ESG PLN, antara lain tata kelola risiko perubahan iklim, pelaporan emisi gas rumah kaca (GRK), program tata kelola air, pengembangan talenta, program keamanan siber (ISO 27001), hingga tax disclosure.

Untuk dekarbonisasi, PLN berhasil menurunkan emisi GRK pada 2023 sebanyak 9,7 juta ton karbon dioksida (CO2e) dibandingkan Business As Usual.

Selain itu, PLN melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang Blok 3 mulai menjual Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) pada Oktober 2023, dengan kuota perdagangan sebanyak 900 ribu ton CO2e dan menjadikannya sebagai trader terbesar di bursa karbon.

PLN juga berhasil menambah pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 296 Megawatt (MW). Kemudian, memanfaatkan 1 juta ton biomassa untuk co-firing PLTU batu bara yang berkontribusi pada penurunan emisi hingga 1,05 juta ton CO2e.

Selanjutnya, pada 2023, PLN telah membangun ekosistem kendaraan listrik lewat 1.081 SPKLU. Di antaranya 624 SPKLU dioperasikan sendiri tersebar di 427 lokasi.


Wartawan : Akshara Abraham

Komentar

Terpopuler